Era baru dalam dunia digital membuat sosial media menjadi salah satu channel yang dimanfaatkan untuk kegiatan pemasaran. Dengan banyaknya pengguna pengguna internet aktif di Indonesia, salah satu metode dari digital marketing, yaitu social media marketing kian dilirik oleh brand, bisnis, dan perusahaan untuk memperluas jangkauannya.
Metode social media marketing adalah bagian dari lingkup kegiatan Digital Marketing yang tak boleh dilewatkan. Tak hanya optimasi website dan search engine, media sosial seperti Facebook, Twitter, dan Instagram juga perlu dimaksimalkan untuk menunjang keperluan pemasaran.
Fitur-fitur di media sosial yang menarik dan interaktif akan membuat kegiatan Digital Marketing semakin inovatif, khususnya dengan memanfaatkan berbagai macam bentuk konten. Social media marketing dapat dilakukan melalui bentuk konten teks, visual, audio-visual, hingga mengkombinasikan keseluruhannya tanpa ada batasan kreativitas.
Untuk menghasilkan performa media sosial yang optimal, diperlukan beberapa strategi untuk memikat hati audiens. Salah satu strategi social media marketing yang populer digunakan adalah 80/20 Rule.
Memangnya, apa sih 80/20 Rule itu? Kenapa banyak digunakan untuk pemasaran, ya? Simak rangkuman di bawah ini untuk penjelasan lengkapnya :
- Pengertian Strategi 80/20 Rule dalam Media Sosial
Konsep 80/20 Rule sebetulnya sangat sederhana, di mana strategi ini merumuskan bahwa 80% dari konten media sosial harus digunakan untuk memberikan informasi kepada audiens, dan 20% sisanya adalah konten promosi produk atau jasa (hard selling).
Informasi yang terdapat dalam 80% konten media sosial dapat berupa edukasi, motivasi, tips, bahkan konte hiburan.
- Apa Pentingnya Strategi 80/20 Rule?
Secara umum, fungsi dari media sosial adalah sebagai platform hiburan. Begitu pula dengan karakteristik audiens, di mana audiens mengakses media sosial untuk mencari informasi atau hiburan di waktu senggang. Mayoritas audiens tidak ada yang membuka media sosial untuk secara spesifik mencari iklan.
Melalui strategi 80/20 Rule, Digital Marketer atau Social Media Specialist dapat memikat hati audiens dengan menyuguhkan informasi dan hiburan yang dibutuhkan oleh audiens melalui persentase besaran 80% konten.
Kamu dan kontenmu perlu hadir dengan membawa apa yang dicari oleh audiens; hiburan, koneksi, edukasi, atau rangkaian informasi dan solusi yang dapat membantu audiens. Dengan strategi ini, kegiatan social media marketing dapat berjalan optimal untuk memikat audiens dalam jangka waktu yang lama.
Dengan menerapkan 80/20 dalam strategi konten media sosial, akan terjalin koneksi dan hubungan antara akunmu dengan audiens dalam interaksi yang positif, dan audiens akan betah untuk mengikuti media sosial karena merasa mendapat banyak informasi bermanfaat dengan tidak terlalu banyak dijejali promosi.
- Bagaimana Menerapkan Strategi 80/20 Rule?
Seperti pada strategi dan metode lain dalam Digital Marketing, 80/20 Rule adalah panduan secara umum. Artinya, penerapannya tak bisa dilepaskan dari berbagai percobaan atau tes konten untuk melihat tipe konten mana yang lebih disukai audiens.
Misalkan dalam satu bulan memproduksi 60 konten, maka tahap pertama adalah membuat 48 konten berisi informasi, dan 12 konten promosi atau hard selling.
Setelah itu, lanjutkan dengan identifikasi respon audiens, menganalisa konten, lalu melihat tipe konten seperti apa yang lebih disukai; apakah konten tips, hiburan, atau edukasi?
Dalam menerapkan strategi 80/20 Rule, kamu dapat mengkombinasikan konten soft selling pada tipe konten informasi. Membungkus promosi soft selling dalam konten media sosial akan membuat audiens mendapatkan informasi yang bermanfaat, dan juga dapat mengenal produk kita dengan cara yang halus dan tidak langsung.
Itulah beberapa rangkuman terkait strategi 80/20 rule dalam social media marketing. Untuk kamu yang tertarik belajar Digital Marketing dengan expert berpengalaman, saat ini kamu bisa langsung bergabung pada program Vokraf Bootcamp.
Leave a Reply