Digital Marketing merupakan proses yang berkaitan erat dengan perkembangan teknologi dan informasi. Untuk berkarir sebagai digital marketer, dibutuhkan berbagai skill set yang berhubungan dengan keahlian digital agar proses pemasaran berjalan dengan optimal.
Sebelum mulai untuk mengaplikasikan digital marketing, tentu saja kamu perlu mengenal beberapa istilah yang sering digunakan dalam digital marketing. Sebagai orang awam atau pemula, beberapa istilah dalam Digital Marketing akan terasa asing dan membingungkan.
Kali ini, Vokraf akan merangkum beberapa istilah yang ada dalam Digital Marketing, tentunya agar kamu tak perlu merasa pusing. Dengan mengenali istilah-istilah ini, wawasanmu bertambah dan juga akan lebih mudah untuk mulai memahami digital marketing.
Kira-kira, apa saja istilahnya? Simak penjelasannya di bawah ini :
A/B TESTING
Istilah ini digunakan untuk mengetahui tipe tampilan web, iklan, atau konten mana yang lebih disukai oleh audiens, dengan uji coba dua tipe atau lebih di waktu yang bersamaan untuk membandingkan performanya. Misalnya, sebagai Digital Marketer kamu dapat melakukan uji user experience website dengan percobaan tombol navigasi CTA dengan posisi yang berbeda untuk melihat posisi mana yang bisa mendatangkan lebih banyak konversi dari user.
BOUNCE RATE
Bounce Rate merupakan istilah yang digunakan untuk melihat besaran persentase seberapa “betah” user berada di websitemu. Dengan adanya data Bounce Rate, kamu bisa langsung mengetahui apakah user berkunjung lama atau langsung meninggalkan begitu saja dan keluar dari websitemu dengan segera. Semakin rendah bounce rate maka akan semakin baik untuk websitemu.
Rumus hitung Bounce Rate adalah jumlah kunjungan single page: jumlah visitor x 100%. Misalnya, traffic websitemu adalah 1000, dan 500-nya merupakan single page visit. Dari perhitungan itu, maka ounce Rate untuk websitemu adalah 50%.
CALL TO ACTION (CTA)
Call to Action merupakan hal yang wajib dalam proses Digital Marketing. Istilah ini digunakan untuk “memanggil” audiens agar melakukan tindakan yang kita inginkan, seperti untuk klik tombol like, swipe, download, subscribe, share, join, bahkan follow. Melalui Call to Action yang jelas, maka audiens dapat tergerak untuk bertindak.
Data-Driven Marketing
Data-Driven Marketing merupakan istilah yang merujuk pada teknik pemasaran dengan didukung oleh data riil dan akurat. Adapun data-data tersebut merupakan data yang diperoleh dan diolah dari riset perilaku maupun riset kebutuhan audiens, atau data yang berasal dari insight untuk membaca performa situs web atau platform jejaring sosial. Dengan data-data tersebut, akan dirumuskan strategi atau keputusan untuk proses pemasaran.
E-Newsletter
Kamu tentu sering mendapatkan e-mail berisikan promosi atau diskon, kan? Hal itulah yang disebut sebagai E-Newsletter. Ini menjadi bagian dari Digital Marketing karena merupakan kegiatan marketing dengan memanfaatkan saluran e-mail untuk terhubung langsung dengan audiens, khususnya melalui pesan promosi dan komersial dengan pengaturan waktu otomatis.
Itulah beberapa istilah yang sering digunakan dalam Digital Marketing. Untuk kamu yang tertarik mengetahui lebih lanjut terkait A to Z dalam Digital Marketing, saat ini kamu bisa belajar intensif langsung dengan expert berpengalaman melalui program Vokraf Bootcamp.
Untuk artikel lainnya, kamu bisa klik disini.
Leave a Reply